Merubah GPT ke MBR bukanlah cara yang mudah, dan kalian sudah tau konsekuensinya bukan? Master Boot Record (MBR) menggunakan partition table BIOS standar.
Sedangkan GUID Partition Table (GPT) disk menggunakan Unified Extensible Firmware Interface (UEFI).
Note: Kita bisa mengubah disk dari GPT ke MBR selama disknya kosong dan tak ada isinya (tidak ber volume).
Disk MBR tidak mensupport lebih dari empat partisi pada setiap disk dan Metode partisi MBR tidak disarankan untuk disk yang lebih besar dari dua Terabyte (TB)
Cara Convert Partisi Format GPT ke MBR
Jika kalian pengguna Windows, mengkonversi disk dari GPT ke MBR bisa dilakukan dengan menggunakan Disk Management utility.
Note: Sebelum mengonversi disk, jangan lupa untuk membuat backup data dan tutup semua program yang sedang mengakses disk.
Begini cara merubah / convert disk GPT ke MBR:
- Buka Disk Management di komputer. Buka Run ➡ ketik diskmgmt.msc.
- Klik kanan pada partisi.
- Pilih Delete Volume. Kosong atau tidak, data akan dihapus.
- Buka Command Prompt. Buka CMD as Administrator.
- Ketik diskpart. Di Windows 10, besar kecil tak masalah.
- Ketik listdisk ➡ ketik select disk #.
• Isi # dengan nomor disk di daftar. - Ketik convert mbr.
- Tunggu prosesnya.
- Selesai.
Kurang lebih tampilan command prompt kalian akan terlihat seperti gambar di bawah ini:

Metode partisi MBR tidak disarankan untuk disk yang lebih besar dari 2TB, tapi kenapa ya lebih senang menggunakan partisi MBR
Kita bisa mem-boot Windows dari GPT hanya jika komputer jenis UEFI / EFI. Sedangkan, disk jenis MBR mensupport semua versi Windows.
Disk GPT:
- Bisa memiliki 128 partisi
- 1 partisi bisa memiliki volume up to 256 TB.
Disk MBR:
- Tidak bisa memiliki lebih dari 4 partisi utama.
- Tidak bisa memiliki ukuran lebih dari 2 TB.
Setelah kalian merubah GPT ke MBR dengan cara di atas, restart memang diperlukan, jadi jangan khawatir jika komputer dimatikan.
Setelah itu, kalian bisa menggunakan komputer / laptop kalian bisa digunakan normal seperti sebelumnya.
Untuk kalian yang tak terlalu nyaman menggunakan Disk Management / CMD, kalian bisa menggunakan aplikasi 3rd party.
Tapi, sebelum menggunakannya pastikan kalian sudah melakukan riset dan mengetahui program apa yang kalian gunakan.
Baca juga:
- Cara cek kesehatan harddisk
- Hardisk eksternal tidak terbaca
- Perangkat keras jaringan
- No Bootable Device