Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan hard disk atau yang biasa disebut dengan HDD. Seluruh data yang ada di dalam perangkat komputer atau laptop kamu akan tersimpan di dalam HDD.
Namun, baru-baru ini muncul teknologi penyimpanan yang lebih baru yang disebut dengan SSD yang merupakan singkatan dari Solid State Drive.
SSD vs HDD, apa bedanya? mana yang lebih baik di antara keduanya? Apa pun alasannya, memang setup terbaik adalah dengan menggabungkan keduanya.
Gunakan SSD untuk diisi dengan sistem operasi menggunakan HDD sebagai penyimpanan yang membutuhkan space besar.
Penyimpanan HDD jelas berukuran lebih besar daripada SSD, tetapi ia lebih lambat dalam hal read dan write-nya.
Perbedaan HDD dan SSD

Sederhananya, SSD adalah flash storage yang memiliki bentuk lebih kecil, sehingga tidak membutuhkan ruang banyak.
Selain itu, SSD membaca jauh lebih cepat daripada setara HDD-nya.
Untuk lebih lengkapnya, berikut tabel perbandingan perbedaan SSD dan HDD.
SSD (Solid State Drive) | HDD (Hard Disk Drive) | |
---|---|---|
Power / Battery | Lebih sedikit daya, rata-rata 2 – 3 watts. | Lebih banyak daya, sekitar 6 – 7 watts. |
Biaya | Mahal, bisa 1.5 hingga 2x lipat harga HDD. | Terjangkau, harga 2 hard disk biasanya seharga dengan 1 buah SSD |
Kapasitas | Rata-rata ukurannya di bawah 1TB untuk digunakan. | Rata-rata ukurannya di atas 1 – 2TB, bisa lebih untuk server. |
Waktu Booting | Sekitar 7 – 15 detik, tergantung startup program. | Sekitar 20 – 30 detik, tergantung startup program. |
Noise | Tidak ada piringan bergerak, tak berisik. | Terkadang ada suara click dan suara piring berputar. |
Getaran | Tak ada getaran, karena tak ada piringan. | Piringan yang berputar kadang menciptakan getaran rendah. |
Panas | Sedikitnya daya membuat, jadi panas yang dihasilkan lebih sedikit. | Sebenarnya sama, tapi karena ada disk yang berputar & membutuhkan daya lebih, suhunya lebih tinggi dibanding ssd. |
Copy / Write speed | Biasanya di kisaran 200 MB/s – 550 MB/s. | Biasanya di kisaran 50 – 120MB / s |
Pengaruh Magnet | SSD aman dari efek magnet | Magnet bisa menghapus data |
Begini, hanya ada 2 tipikal orang dalam membuat pc dengan cara build up manual,
- Jika kalian mengutamakan speed / kecepatan, maka gunakanlah SSD untuk memaksimalkan kinerja.
- Jika kalian tidak terlalu memikirkan speed, maka gunakanlah HDD untuk menghemat biaya.
Selain mempercepat waktu booting, ssd juga membuat kinerja program apapun yang terinstall di ssd
Tentunya, harga sesuai dengan kualitas yang kalian dapatkan. Jadi, jika kalian menggunakan hdd, mungkin booting windows akan membutuhkan waktu lebih lama.
1. Aspek Cara Kerja
Perbedaan yang paling mencolok antara HDD dengan SSD adalah dari segi cara kerjanya dalam melakukan pemrosesan data yang ada.
Hal tersebut dikarenakan teknologi yang digunakan pada kedua media penyimpanan tersebut berbeda.
Jika HDD menggunakan teknologi piringan cakram, maka SSD menggunakan chip atau yang biasa disebut sebagai flash memory.
Sehingga, HDD dalam melakukan pemrosesan data akan menggunakan sistem mekanik atau sistem yang bergerak.
Sistem ini tentu saja akan diproses dalam satu gerakan piringan atau cakram. Dengan kata lain, dalam melakukan pemrosesan data, data akan diproses dengan jeda.
Sedangkan, jika SSD akan memproses data dengan menggunakan sistem digital. Dalam hal ini SSD akan memproses data dengan melakukan transfer partikel dalam chip.
Oleh karena itu, proses pengolahan data yang ada di dalam SSD tidak akan ada jeda dan membuat SSD dapat memproses data lebih cepat jika dibandingkan dengan SSD.
2. Aspek Kecepatan Proses Data
Karena SSD menggunakan teknologi chip memory, tentu saja proses pengelolaan data yang ada di dalamnya tidak membutuhkan part yang bergerak. Dengan kata lain, data akan diproses tanpa jeda.
Hal tersebut tentu saja akan membuat SSD mempunyai kinerja baca dan juga tulis hingga 25 sampai dengan 200 kali lipat lebih cepat jika dibandingkan dengan HDD.
Tentu saja kecepatan dalam memproses daya ini akan mempermudah kamu dalam berbagai hal, seperti membuka program lebih cepat, proses booting cepat, dan multitasking yang lancar.
3. Aspek Ketahanan Komponen
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa SSD menggunakan teknologi flash memory atau chip untuk melakukan penyimpanan data.
Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa SSD tidak mempunyai bagian yang bergerak seperti piringan cakram yang ada di HDD.
Hal ini tentu saja membuat SSD menjadi lebih tahan terhadap guncangan jika dibandingkan dengan HDD yang sangat rentan terhadap guncangan.
4. Aspek Konsumsi Energi
Teknologi flash memory atau chip yang ada pada SSD tidak membutuhkan proses mekanik. Dengan kata lain, proses pengelolaan data yang terjadi tidak membutuhkan banyak energi listrik.
Sedangkan pemrosesan data yang terjadi di HDD membutuhkan sistem mekanik. Piringan atau cakram yang ada di dalamnya akan terus berputar supaya bisa memproses data.
Dengan kata lain, HDD membutuhkan energi listrik yang lebih banyak jika dibandingkan dengan SSD.
5. Aspek Kapasitas
Perlu kamu tahu bahwa SSD mempunyai kapasitas yang bisa dibilang lebih kecil jika dibandingkan dengan HDD. Pada umumnya perangkat yang menggunakan SSD hanya mempunyai kapasitas sebesar 128 hingga 256 GB saja.
Untuk kapasitas ini sebenarnya bisa dilakukan upgrade. Jika memori SSD yang ada di perangkat kamu sudah penuh, maka kamu bisa menambahkannya.
Sedangkan, HDD mempunyai kapasitas yang lebih besar jika dibandingkan dengan SSD. Pada umumnya HDD ditawarkan mulai dari yang berkapasitas 500GB sampai dengan 2,1TB.
6. Aspek Usia
Perlu kamu tahu bahwa SSD ini mempunyai batas usia, setiap kamu melakukan penulisan ulang data di SSD, maka SSD akan mengalami penurunan kualitas.
Kualitas dari sebuah SSD ini diukur dengan menggunakan satuan yang bernama TBW yang merupakan singkatan dari Terabytes Written.
Dalam hal ini kamu jangan khawatir karena SSD mempunyai teknologi TRIM command yang dapat memaksimalkan TBW.
Oleh karena itu, SSD dapat memperbarui sistem yang usang setiap akan melakukan pemrosesan data. Berdasarkan perkiraan SSD ini bisa bertahan hingga 10 tahun ke depan.
Sama halnya seperti SSD, HDD juga mempunyai masa penggunaan. Batas maksimal penggunaan HDD ini biasanya disebut dengan MTBF yang merupakan singkatan dari Mean Time Between Failure.
Berdasarkan perkiraan umur dari HDD ini mulai dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun.
SSD vs HDD

SSD: Seni yang kalian dapatkan dari ssd adalah kecepatan. Apapun jenis filenya, apapun programnya, akan jauh lebih cepat untuk dibaca dengan SSD.
HDD: Biasanya, user butuh space banyak dan lebih dari 1 drive saja. Aneh rasanya jika kita menggabung folder game dengan OS ya kan?
SSD: Masa pakai SSD memang tak selama HDD, tetapi tentu sekali kalian coba, akan aneh lambat rasanya jika lepas.
HDD: Jenis drive ini lebih murah daripada SSD dan tersedia dalam beberapa ukuran, jadi tak masalah jika kalian ingin install game banyak sekalipun.
Overall, rekomendasi dari admin adalah, pilih gabung antara keduanya. Bisa 120GB untuk OS dan 1TB untuk penyimpanan lain.
Selain itu, pastikan juga untuk melihat harga, kinerja dan space yang kalian dapatkan ketika membeli barang.
Terakhir, usahakan untuk tidak membeli barang bekas jika berhubungan dengan elektronik. Oke kalian menghemat 100 – 200rb, tapi kalian berisiko rugi lebih besar ketika rusak.
Baca juga: